KOMUNIKASI INTERPERSONAL SEBAGAI STRATEGI MENGUATKAN DISONANSI KOGNITIF (Studi Kasus: Remaja dalam Pemilihan Lingkungan Pergaulan di Yogyakarta)

Rizki, Ashad (2022) KOMUNIKASI INTERPERSONAL SEBAGAI STRATEGI MENGUATKAN DISONANSI KOGNITIF (Studi Kasus: Remaja dalam Pemilihan Lingkungan Pergaulan di Yogyakarta). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (521kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (1MB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (184kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA - LAMPIRAN) Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (578kB)
	Text (PUBLIKASI) PUBLIKASI-18.96.0843-ASHAD RIZKI (1) (1) - Ashad Rizki.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB)

Abstract

Masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. memasuki masa remaja, seorang individu mulai membuat keputusan penting dalam hidupnya. dalam mengambil keputusan seperti itu, remaja akan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Salah-satu lingkungan sosialnya adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan sosialisasi pertama bagi anak remaja. peran keluarga cukup penting sebagai moderator komunikasi yang mempengaruhi perkembangan anak. namun dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, media massa di internet telah hadir dalam kehidupan remaja dan masyarakat. Salah-satunya adalah smartphone atau telepon gengam. Menurut hasil studi yang dilakukan Pew Research Center, menunjukkan bahwa 95% remaja memiliki akses ke smartphone dan 5% menggunakannya hampir terus menerus. Sehingga dapat disimpulkan tingkat penggunaan smartphone pada remaja sangatlah tinggi yang bisa membuat penggunanya mengalami obesitas, depresi, dan kualitas hidup yang lebih rendah. Dengan adanya fenomena tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa media massa telah menjadi sarana sosialisasi remaja. Sehingga perhatian harus selalu diberikan pada perilaku menyimpang yang tidak pantas, nilai dan norma sosial yang baik. khususnya pada remaja, terdapat masa-masa negatif yang cenderung berbalik melawan lingkungannya. Melalui komunikasi yang ramah, dekat, teliti dan personal, anak remaja akan merasa lebih nyaman mencari informasi, bertanya, mencari pendapat yang akan mereka pertimbangkan saat mengambil keputusan. . dapat disimpulakann bahwa unsur pesan komunikasi interpersonal sangat penting dan perlu diperhatikan serta dipahami agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi remaja khususnya mengurangi disonansi kognitif. komunikasi interpersonal terbukti efektif dalam mengubah sikap, keyakinan, pandangan, dan perilaku remaja. karena melalui komunikasi interpersonal, remaja akan dapat memperoleh berbagai informasi dari orang-orang yang mereka yakini dapat memberi mereka jalan keluar atau membantu mereka mengambil keputusan, sikap, atau keputusan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi remaja melakukan komunikasi interpersonal untuk meningkatkan disonansi kognitif atas pemilihan lingkungan pergaulan anak-anak remaja nakal.Penelitian ini dilaksanakan pada Café & Cucian Mobil Hendra di Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan penelitian lapangan. Data dianalisis dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif yang bersifat empiris (induktif), yaitu dengan wawancara, obervasi dan dokumentasi dengan mamadukan data primer dan sekunder (deduktif). Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal, bahwa disonansi kognitif terjadi dalam diri anak remaja diakibatkan adanya inkonsistensi logis, pertentangan dengan norma dan budaya, opini umum dan pangalaman masa lalu.

Actions (login required)

View Item