REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT (ANALISIS WACANA KRITIS FAIRCLOUGH VIDEO CAMPAIGN “BOYS DON’T CRY” VERSI WHITE RIBBON )

Fauziah, Ajeng Nur (2021) REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT (ANALISIS WACANA KRITIS FAIRCLOUGH VIDEO CAMPAIGN “BOYS DON’T CRY” VERSI WHITE RIBBON ). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

[img] Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (455kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (400kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (767kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (73kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA - LAMPIRAN)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (146kB)
[img] Text (PUBLIKASI)
Publikasi-17.96.0189-Ajeng Nur Fauziah pdf - Ajeng Nur Fauziah.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (604kB)

Abstract

Media massa sebagai sarana komunikasi dan sebagai alat pembentuk opini publik memiliki peran yang sangat membantu bagi kehidupan manusia. Salah satu bentuk media massa berbasis online yang banyak menarik perhatian audiensnya adalah media online youtube. Saat ini masih banyak masyarakat yang memandang suatu maskulinitas dengan anggapan kuno bahwa laki – laki yang mengeluarkan emosionalnya seperti merasakan rasa sedih, menangis, terluka batin nya, merasakan rasa takut dianggap sebagai laki – laki yang tidak maskulin dan lemah, adanya peran penting media online seperti video campaign yang dapat membela maupun mengajak masyarakat dalam mengangkat ketidakadilan gender khususnya isu mengenai maskulinitas. Konstruksi peran gender yang kaku inilah yang menyebabkan pengaruh buruk pada seseorang laki – laki yang kemudian dapat berubah menjadi toxic masculinity. Banyak organisasi didunia yang telah melakukan gerakan pembelaan terhadap masalah kesetaraan gender ini, salah satunya adalah gerakan yang dilakukan oleh White Ribbon dalam membela maskulinitas yang sehat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis wacana kritis Fairclough, dimana data dikumpulkan melalui observasi dengan mengamati video campaign “Boys Don’t Cry” di youtube chanel White Ribbon kemudian peneliti juga mengumpulkan data melalui dokumentasi dengan melakukan tangkapan layar pada scene yang akan diteliti, kemudian menganalisisnya menggunakan analisis wacana kritis dan menyajikannya kedalam pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video campaign ini memberikan gambaran pada khalayak akan bagaimana masyarakat dalam mempraktikkan maskulinitas tradisional atau toxic masculinity serta dampak negatifnya. Seperti fungsi video campaign yang lainnya, tujuan dari dibuatnya video “Boys Don’t Cry” ini adalah untuk mempersuasi khalayak demi melakukan pembelaan atas maskulinitas yang lebih sehat.

Item Type: Thesis (S1 - Sarjana)
Contributor:
Pembimbing
Asrita, Stara
Uncontrolled Keywords: Konstruksi Gender, Maskulinitas, Analisis Wacana Kritis
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi
Depositing User: RC Universitas AMIKOM Yogyakarta
Date Deposited: 13 Jun 2022 08:01
Last Modified: 10 Aug 2023 02:12
URI: http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/931

Actions (login required)

View Item View Item