Sari, Laras Kurnia (2022) KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM MEMBANGUNKEMANDIRIAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Siswa Tunagrahita di SLB N 1 Bantul Yogyakarta). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf Download (892kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (384kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (769kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (82kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA - LAMPIRAN)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (PUBLIKASI)
Publikasi_18.96.0568_Laras Kurnia Sari - Laras kurnia.pdf Restricted to Repository staff only Download (299kB) |
Abstract
Anak dengan Tunagrahita (ADTG) merupakan bagian dari kelompok manusia berkebutuhan khusus. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tunagrahita adalah golongan orang yang memiliki keterbatasan perkembangan mental, tingkah laku (behavioral) dan kecerdasan. Keterbatasan yang dimiliki akan menimbulkan kesulitan dalam mengembangkan hal kemandirian bina diri seperti makan, mandi, memakai pakaian hingga bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemandirian bina diri anak tunagrahita dengan perspektif komunikasi interpersonal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian desktiptif kualitatif dengan menggunakan teori komunikasi interpersonal yang efektif menurut De Vito. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang dibangun oleh para tenaga pendidik terjalin baik dalam menumbuhkan kemandirian anak tunagrahita ringan (TGR) dibandingkan anak Tunagrahita Sedang (TGS), sesuai dengan aspek komunikasi interpersonal yang efektif menurut De Vito yaitu (Keterbukaan : guru dengan murid saling berbagi cerita mengenai apa yang mereka rasakan dan alami, Empati : guru dapat mengerti apa yang muridnya rasakan dan keadaan yang mereka alami , Sikap Mendukung : guru selalu memberikan motivasi serta arahan yang dapat meningkatkan percaya diri siswa untuk belajar, Sikap Positif : guru selalu memberikan pujian dan menganggap anak tidak terlahir cacat namun memiliki kemampuan yang berbedabeda, dan Kesetaraan : guru menempatkan dirinya sebagai teman sehingga anak tunagrahita tidak canggung untuk berinteraksi serta tidak membedakan satu anak dengan yang lain). Ketika komunikasi, informan menggunakan bahasa verbal dan non-verbal, komunikasi non-verbal yang diterapakan diantaranya melalui ekspresi wajah, dan gerak gerik tubuh, kontak mata, serta sentuhan dan kontak fisik yang sewajarnya.
Item Type: | Thesis (S1 - Sarjana) | ||
---|---|---|---|
Contributor: |
|
||
Uncontrolled Keywords: | Kemandirian, Anak Berkebutuhan Khusus, Tunagrahita | ||
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi | ||
Divisions: | Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi | ||
Depositing User: | RC Universitas AMIKOM Yogyakarta | ||
Date Deposited: | 01 Jul 2022 07:43 | ||
Last Modified: | 05 Aug 2023 03:25 | ||
URI: | http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/3428 |
Actions (login required)
View Item |