ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINISI, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA

Dewarani, Lola Annisa Puteri (2025) ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINISI, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (911kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (684kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (443kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (872kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (149kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN) Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (883kB)
	Text (PUBLIKASI) Publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (891kB)

Abstract

Penyerapan tenaga kerja merupakan indikator krusial dalam pembangunan ekonomi suatu negara, mencerminkan kemampuan ekonomi dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai. Di Indonesia, isu penyerapan tenaga kerja selalu menjadi fokus utama pemerintah mengingat pertumbuhan angkatan kerja yang signifikan. Berbagai faktor fundamental diyakini memengaruhi dinamika ini, termasuk kebijakan upah minimum, kualitas sumber daya manusia yang direfleksikan oleh tingkat pendidikan, dan capaian pembangunan manusia secara keseluruhan. Upah Minimum Provinsi (UMP), sebagai instrumen perlindungan pekerja, seringkali menimbulkan perdebatan tentang dampaknya terhadap biaya produksi perusahaan dan keputusan rekrutmen. Sementara itu, pendidikan diharapkan meningkatkan kualitas dan daya saing pekerja, namun muncul pula kekhawatiran mengenai keselarasan output pendidikan dengan kebutuhan industri. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebagai ukuran komprehensif kesehatan, pendidikan, dan standar hidup, diasumsikan berkorelasi positif dengan penyerapan tenaga kerja karena mencerminkan kapasitas manusia yang lebih baik. Berangkat dari kompleksitas ini, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh UMP, Tingkat Pendidikan, dan IPM secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif, menggunakan data sekunder yang dianalisis dengan metode regresi berganda. Desain penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi dan arah hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen penyerapan tenaga kerja. Hasil analisis menunjukkan temuan yang signifikan dan beragam. Pertama, Upah Minimum Provinsi (UMP) diketahui berpengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan koefisien sebesar -5.169633. Ini mengindikasikan bahwa kenaikan UMP cenderung menghambat penciptaan lapangan kerja, berpotensi mengurangi insentif perusahaan untuk memperluas kapasitas rekrutmen. Kedua, Tingkat Pendidikan ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, meskipun memiliki koefisien positif sebesar 0.752395. Hasil ini menyiratkan bahwa peningkatan pendidikan formal belum tentu secara langsung menjamin peningkatan penyerapan tenaga kerja, mengindikasikan kemungkinan adanya skill mismatch antara lulusan dan kebutuhan pasar. Terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan koefisien sebesar 2.406233. Temuan ini menegaskan bahwa investasi holistik dalam pembangunan manusia (melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, dan standar hidup) secara efektif meningkatkan kualitas angkatan kerja, yang pada gilirannya mendorong kemampuan ekonomi untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti perlunya kebijakan upah yang seimbang, investasi berkelanjutan pada pembangunan manusia, serta penyelarasan kurikulum pendidikan dengan tuntutan industri untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Actions (login required)

View Item