STUDI MENAJEMEN VIRTUAL EVENT PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA 2022 (Studi Kasus: MANAJEMEN VIRTUAL EVENT PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA 2022)

Pinandhityo, Cassimirus Satrio (2022) STUDI MENAJEMEN VIRTUAL EVENT PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA 2022 (Studi Kasus: MANAJEMEN VIRTUAL EVENT PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA 2022). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

[img] Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf

Download (653kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (368kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (743kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (380kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (109kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (81kB)
[img] Text (PUBLIKASI)
Publikasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (470kB)

Abstract

Komunikasi merupakan sebuah pondasi dari dimulainya sebuah percakapan, tanpa komunikasi sebuah interaksi tidak akan terbentuk atau terbangun. Dikutip dari Study.com komunikasi dalam arti sempit adalah aktivitas pertukan informasi yang bisa dilakukan oleh satu individu ke individu yang lain atau antar komunitas. Aktivitas tersebut salah satunya dalah sebuah event atau perhelatan yang melibatkan banyak individu-indivisu tertentu. Sedangkan dalam sebuah event terdapat manajemen yang bertujuan agar perhelatan tersebut dapat dicapai sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Salah satu event yang dikenal adalah Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2022. Dalam penelitian kali ini yang berjudul Manajamen Event Virtual Pekan Budaya Tinghoa Yogyakarta 2022. Yang masuk kedalam kategori event Hallmark event. Peneliti membagi tahapan manajemen event yang diambil dari teori Joe Goldblatt (2003) yang berjudul “Special Event : Twenty-First Century Global Event Management” menjadi lima tahap, yaitu Riset, Desain, Planning, Koordinasi, dan Evaluasi. Untuk jenis penelitian kali ini, peneliti menggunakan Kualitatif sebagai pendekatan untuk menjabarkan sebuah hasil dari data yang telah didapat. Kemudian untuk paradigmanya sendiri, Kontruktivis menjadi poros dari kesimpulan yang didapat karena dalam penelitian kali ini membutuhkan opini dari berbagai pihak baik itu pihak internal dan juga eksternal. Untuk metodelogi penelitian sendiri menggunakan Studi Kasus karena pasalnya event ini telah terjadi dan peneliti ikut serta dalam proses teradinya event Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Selain observasi yang telah dilakukan peneliti, subjek penelitian yang diambil dibagi menjadi dua pihak, yaitu internal dan eksternal. Untuk internal sendiri merupakan panitia yang memiliki peran penting dalam event virtual dan eksternal adalah audience atau penonton. Sebagai penelitian yang dilakukan dengan cara kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakna wawancara dan juga observasi. Teori Miles and hubberman digunakan sebagai teknik analisis data. Joe Goldblatt (2003) menggunakan lima tahap dan kemudian dipecah di setiap tahapnya untuk mengkerucutkan hasil data yang dibutuhkan. Riset sendiri diketahui bahwa Pekan Budaya Tionghoa yogyakarta 2022 dilakukan guna memnimalisir penyebaran Covid 19. Kemudian untuk Desain hanya terdapat perubahan secara minor. Disamping itu planning atau perencanaan terdapat satu tahap yang tidak dilakukan oleh pihak PBTY yaitu waktu. Koordinasi sendiri menurut audience terdapat kebocoran dalam blocking. Dan bagi evaluasi sendiri dikatakan berhasil karena memenuhi visi dan misi Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2022 yaitu mempertahankan eksistensi dan dilakukan secara gratis sehingga mendapat jumlah penonton yang tinggi walaupun event PBTY digelar secara virtual. (1) Riset dilakukan seperti yang dipapaarkan oleh Joe Goldblatt (2003) namun terdapat kekurangan dalam sudut pandang audiencce. (2) Untuk desain sendiri Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2022 hanya melakukan perubahan secara minor karena untuk menekan biaya pengeluaran. (3) Planning sendiri dilakukan meski ada satu tahap yang tidak dilaksanakan seperti waktu atau timing karena merupakan event rutin dengan tanggal yang sama. (4) Koordinasi sendiri dapat dikatakan lancar dengan treatment komunikais satu arah namun bagi audience sendiri terdapat kebbocoran blocking. (5) Evaluasi untuk Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2022 sendiri dikatakan berhasil dalam arti mencapai visi misi mereka untuk mempertahkan eksistensi dan juga jumlah penonton yang hadir dalam virtual event tinggi.

Item Type: Thesis (S1 - Sarjana)
Contributor:
Pembimbing
Purbakusuma, Angga Intueri Mahendra
Uncontrolled Keywords: Manajemen, Event Virtual, Budaya, Tionghoa, Covid 19, Pandemi
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi
Depositing User: RC Universitas AMIKOM Yogyakarta
Date Deposited: 27 Oct 2023 07:51
Last Modified: 27 Oct 2023 07:51
URI: http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/22137

Actions (login required)

View Item View Item