BIAS GENDER DALAM FILM “SELESAI” (Representasi Perempuan dalam Film “Selesai”)

Monthesory, Sahmura (2023) BIAS GENDER DALAM FILM “SELESAI” (Representasi Perempuan dalam Film “Selesai”). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

[img] Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf

Download (573kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (552kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (801kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (786kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (107kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (96kB)
[img] Text (PUBLIKASI)
Publikasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (442kB)

Abstract

Setianingsih (2015) menyatakan bahwa bias gender adalah pembagian posisi dan peran yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dengan sifat feminim dipandang selayaknya berperan di sektor domestik, sebaliknya laki-laki yang maskulin sudah sepatutnya berperan di sektor publik yang mendorong pada sikap merendahkan peran wanita dalam masyarakat. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode observasi dalam pengumpulan data model Sudryanto (2015) yang terdiri dari (1) teknik simak (2) teknik catat. Dengan analisis data menggunakan teori semiotika Christian Metz. Tanete (2012) menyatakan model teknik semiotika film Christian Metz yaitu dengan cara mencari makna dalam film yang akan diteliti adalah melalui teknik rantai sintagmatis yang terdiri dari delapan rantai sintagma yang terdiri dari: (1) Rencana otonom (Autonomous plan) (2) Sintagm paralel (Parallel syntagm):.(3) Penghargaan syntagm (Accolade syntagm), (4) Sintagm deskriptif (Descriptive syntagm), (5) Sintagm bolak-balik (Alternating syntagm), (6) Adegan (Scene), (7) Urutan berdasarkan episode (Sequence by episodes) (8) Urutan biasa (Ordinary sequence). Hasil dan simpulan penelitian menunjukkan bahwa film “Selesai” ditemukannya beberapa scene yang mampu menjelaskan adegan-adegan yang mengandung bias gender. Berdasarkan analisis semiotika model Cristian Mezt melalui delapan rantai sintagmatis. Teknik sinema yang diterapkan oleh sutradara Tompi dalam film “Selesai” adalah; (1) rantai Autonomous plan (2) Parallel syntagm, (3) Descriptive syntagm (4) Alternating syntagm (5) Sequence by episodes (6) Ordinary sequence. Sedangkan representasi bias gender dalam film “Selesai” yang muncul adalah bias gender; (1) marginalisasi; tehadap peminggiran peran perempuan dalam rumah tangga, yang diabaikan oleh laki-laki (2) Subordinasi dan diskriminasi sekaligus juga peran ganda perempuan di ranah domestik dan lingkungan publik; (3) pelabelan (stereotip); yang memberikan label rendah atas hak-hak perempuan pada kaum pria, dan (4) Kekerasan (violence) baik kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan psikis yang diderita perempuan.

Item Type: Thesis (S1 - Sarjana)
Contributor:
Pembimbing
Ratnaningtyas, Pramesthi
Uncontrolled Keywords: Bias, Gender, Perempuan, Film “Selesai”
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi
Depositing User: RC Universitas AMIKOM Yogyakarta
Date Deposited: 20 Jul 2023 02:01
Last Modified: 20 Jul 2023 02:01
URI: http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/20570

Actions (login required)

View Item View Item