REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce dalam Film 2037)

Tyas, Reza Suryaning (2023) REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce dalam Film 2037). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (788kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (326kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (513kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (992kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (91kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB)
	Text (PUBLIKASI) Publikasi 18.96.0751 Reza Suryaning Tyas 0751.pdf Restricted to Repository staff only Download (276kB)

Abstract

Kekerasan merupakan tindakan yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal, dan mengacu pada tindakan penyerangan yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Bentuk dari kekerasan bisa berupa kekerasan secara fisik, seksual, non-fisik, dan ekonomi. 2037 merupakan film yang menceritakan tentang bentuk kekerasan yang sering terjadi kepada perempuan terutama anak sekolah. Film tersebut memperlihatkan kepada penonton bahwa perempuan merupakan kaum yang lemah, dan juga lemahnya lembaga hukum dalam menangani kasus kekerasan yang terjadi kepada perempuan. Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin merepresentasikan kekerasan pada perempuan, diambil dari beberapa scene yang ada pada film tersebut untuk membuktikan representasi kekerasan yang sering terjadi. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Semiotika Charles Sanders Pierce dan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representasi kekerasan pada perempuan dalam film 2037 dapat digambarkan melalui bentuk kekerasan yang seringkali terjadi kepada perempuan. Dari representasi tersebut menunjukkan bahwa perempuan merupakan kaum yang lemah, dan lemahnya lembaga hukum dalam menangani kasus kekerasan yang sering terjadi.

Actions (login required)

View Item