ANALISA DAN KOMPARASI SISTEM KEAMANAN APLIKASI DENGAN PENERAPAN RUNTIME APPLICATION SELF-PROTECTION

Irwansyah, Ryan Nur (2022) ANALISA DAN KOMPARASI SISTEM KEAMANAN APLIKASI DENGAN PENERAPAN RUNTIME APPLICATION SELF-PROTECTION. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (898kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (216kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (986kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (72kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB)
	Text (PUBLIKASI) Publikasi 17111038 Ryan Nur Irwansyah.pdf Restricted to Repository staff only Download (763kB)

Abstract

Dewasa ini permintaan aplikasi terutama pada platform mobile(android dan iOS) semakin banyak dan beragam. Seiring dengan antusiasme masyarakat maka akan makin banyak data-data pribadi atau sensitif masyarakat yang akan disimpan pada internet, hal ini menarik beberapa pelaku kriminal untuk mengambil dan menyalahgunakan data-data tersebut. Tercatat pada tahun 2020 terdapat 3 kejadian data breach yang menyita banyak perhatian publik, yang pertama terjadi pada bulan April Tokopedia mengalami data breach yang mengakibatkan 71 juta data penggunanya bocor ke internet, kedua pada bulan Mei 2020 Bukalapak juga mengalamai data breach yang mengakibatkan 12 juta data penggunanya bocor, dan Lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga mengalami hal serupa dimana ada 2,3 juta data penduduk Indonesia yang bocor. Sedangkan pada tahun 2021 sendiri hingga bulan Juli tercatat ada 2 kasus serupa yang dialami 2 perusahaan BUMN yaitu BPJS pada bulan Mei tercatat ada sekitar 279 data pemegang BPJS bocor ke internet yang mengakibatkan kerugian sebesar 600 triliun rupiah, dan BRI tercatat 2 juta data, dan 463.000 dokumen pengguna layanan BRI LIFE Insurance telah bocor. Maka dari itu perlu adanya standar keamanan dan system prefensi insiden siber pada aplikasi untuk mencegah insiden-insiden yang disebutkan diatas. Penggunaan RASP (Runtime Application Self-Protection) diharapkan dapat menjadi jawaban untuk sistem prefensi dini dari sisi aplikasi terhadap serangan atau kegiatan yang tidak bertanggung jawab lainnya. Disini penulis akan membandingkan tingkat kerentanan dari aplikasi mobile yang menerapkan RASP dengan yang tidak menggunakan RASP

Actions (login required)

View Item