KETIMPANGAN GENDER DALAM FILM YUNI (Analisis Naratif Algirdas Greimas)

Sari, Rofika Dwi Fitriya (2022) KETIMPANGAN GENDER DALAM FILM YUNI (Analisis Naratif Algirdas Greimas). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (793kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (327kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (955kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (101kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB)
	Text (PUBLIKASI) Publikasi 18.96.0790 Rofika Dwi Fitriya Sari.pdf Restricted to Repository staff only Download (395kB)

Abstract

Penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana proses pembentukan narasi sebagai suatu struktur makna (semantic structure) ketimpangan gender dalam Film Yuni karya Kamila Andini. Film Yuni merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2021 yang memenangkan penghargaan dari Festival Film Internasional Toronto untuk film-film bernilai artistik tinggi (Platform Prize). Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis struktur naratif A.J. Greimas. Teori ini mencari struktur aktansial, struktur fungsional, dan tiga poros semantik yang terdapat pada Film Yuni karya Kamila Andini. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dalam mengumpulkan data. Pada bagian pengolahan data digunakan metode formal (struktur). Lalu, hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kerangka teorinya menggunakan kerangka teoritis feminisme dan gender. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya terdapat empat topik penting berhubungan dengan ketimpangan gender. Ketimpangan gender yang terdapat dalam Film Yuni tersebut terdiri atas. Pertama, pendidikan seks yang timpang antara kaum laki-laki dan perempuan di mana kaum remaja seusia Yuni mendapatkan pengetahuan seks melalui lingkaran pertemanan atau mengakses informasi di internet karena lingkungan masyarakat tidak mendukung pendidikan seks. Kedua, perkawinan anak sebagai bentuk terdekat dari dominannya sistem patriarki dan beberapa tradisi masyarakat tentang peran gender perempuan yang sudah terlanjur menjadi mitos. Ketiga, pendidikan perempuan tidak menjadi prioritas mengingat adanya label bahwa ruang gerak perempuan terbatas pada urusan domestik. Bahkan menikah dini dianggap sebagai berkat yang jika ditolak akan menjadi kutukan. Keempat, kebebasan perempuan yang ditunjukkan Yuni berhubungan dengan pentingnya kebebasan mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang manusia, bukan sebagai perempuan.

Actions (login required)

View Item