%0 Thesis %9 S1 - Sarjana %A Rahmatullah, Alvi Alvin %A Universitas AMIKOM Yogyakarta, %B Fakultas Ekonomi & Sosial %D 2025 %F universitasamikomyogyakarta:31191 %I Universitas AMIKOM Yogyakarta %K Film Dokumenter, Wayang, Sampah, Kesetaraan, Mise En Scene %T {SKEMA ARTIS (AUDIO VISUAL CONTENT-CREATOR)} PENERAPAN TEORI MISE EN SCENE PADA FILM DOKUMENTER “JAGAD KEWARASAN : WAYANG, SAMPAH, DAN KESETARAAN” %U https://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/31191/ %X Film dokumenter Jagad Kewarasan : Wayang, Sampah, dan Kesetaraan lahir dari urgensi untuk merespons tiga isu yang saling berkaitan yaitu pelestarian budaya wayang, permasalahan sampah dan perjuangan untuk kesetaraan bagi kelompokkelompok yang terpinggirkan. Limbah, Sampah plastik, tidak hanya mencemari lingkungan secara masif, tetapi juga mencerminkan krisis sosial dalam cara manusia memperlakukan sumber daya dan sesamanya. Melalui tangan-tangan kreatif seperti Ki Samidjan dan Kus Sri Antoro, sampah bisa menjadi wayang yang diperuntukan sebagai sarana untuk mengangkat isu-isu sosial, termasuk kesetaraan bagi penyandang disabilitas dan kelompok yang kurang mendapat ruang di masyarakat. Pembuatan karya ini bertujuan untuk menyajikan realitas yang dilakukan oleh para pegiat wayang limbah untuk menyuarakan isu-isu sosial terkait. Dalam penelitian ini penulis berperan sebagai sutradara dalam pembuatan film dokumenter. Selain menjadi otak pembuatan cerita, sutradara harus menerapkan teori yang sangat perlu di dalam film, salah satunya mise en scene. Mise en scene merupakan segala aspek yang terlihat didalam frame, penerapan unsur mise en scene perlu ditinjau agar film yang dihasilkan dapat lebih baik, mise en scene sendiri terdiri dari empat aspek utama yaitu : pencahayaan (lighting), kostum dan riasan (costume and make up), latar (setting), dan pergerakan para pemain (acting). Komponen mise en scene tersebut harus disatukan demi menjadikan konteks cerita dan estetika dalam film dapat sampai ke penonton.