%0 Thesis %9 S1 - Sarjana %A Abdurrahman, Muhammad Haidar %A Universitas AMIKOM Yogyakarta, %B Fakultas Ekonomi & Sosial %D 2025 %F universitasamikomyogyakarta:31152 %I Universitas AMIKOM Yogyakarta %K Motion Graphic, Video Promosi, Terapi, Bekam %T {SKEMA KONTEN KREATOR BERSERTIFIKAT} PENERAPAN MOTION GRAPHIC DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBUATAN VIDEO PROMOSI “3 TANDA TUBUHMU BUTUH BEKAM” DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM RUMAH SEHAT ISLAMI %U https://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/31152/ %X Penelitian ini membahas penerapan motion graphic dalam pembuatan video promosi “3 Tanda Tubuhmu Butuh Bekam” untuk layanan terapi bekam di Rumah Sehat Islami (RSI) melalui media sosial Instagram. Latar belakang penelitian berangkat dari keterbatasan strategi promosi RSI yang masih mengandalkan word of mouth dan Google Maps, sementara persepsi masyarakat terhadap bekam sebagai pengobatan alternatif berbasis thibbun nabawi masih beragam. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan konten visual yang edukatif sekaligus persuasif guna meningkatkan awareness audiens digital, serta memenuhi kebutuhan sertifikasi konten kreator BNSP. Metode pembuatan meliputi tahapan pra-produksi (observasi akun Instagram RSI dan wawancara dengan terapis untuk identifikasi kebutuhan promosi), perancangan konsep edukatif-persuasif dengan narasi sederhana mengenai gejala tubuh yang membutuhkan bekam, desain menggunakan Canva dengan tipografi Poppins dan dominasi warna hijau-putih sebagai simbol nilai Islami dan sehat, pengumpulan material (ilustrasi gejala, foto, backsound), penyusunan video berdasarkan naskah (tanpa storyboard visual), pengujian untuk sinkronisasi audio-visual, serta distribusi melalui akun Instagram RSI. Hasil penelitian berupa video berdurasi 24 detik yang menampilkan ilustrasi, transisi animasi (Merge, Pop, Wiggle, Match and Move), voice over, serta backsound pendukung. Video ini mampu menyederhanakan informasi kompleks menjadi pesan visual yang dinamis, mudah dipahami, dan sesuai dengan pola konsumsi media sosial. Kesimpulannya, motion graphic berpotensi menjadi media komunikasi visual yang efektif dalam promosi kesehatan alternatif karena mampu menyampaikan informasi secara ringkas, menarik, dan emosional. Penelitian ini menyarankan agar promosi serupa memperhatikan durasi singkat, visual sederhana, serta evaluasi engagement secara berkala untuk optimalisasi konten di media sosial.