PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN INDEKS KESIAPAN MODERNISASI IRIGASI (STUDI KASUS DAERAH IRIGASI WADASLINTANG) PEMBIAYAAN PROYEK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Sugiharto, Nugroho Dwis (2015) PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN INDEKS KESIAPAN MODERNISASI IRIGASI (STUDI KASUS DAERAH IRIGASI WADASLINTANG) PEMBIAYAAN PROYEK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (1MB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (382kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (44kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB)
	Archive (SOURCE CODE) Source code 11.12.6140 Nugroho Dwis Sugiharto.zip Restricted to Repository staff only Download (72MB)

Abstract

Pembangunan irigasi di Indonesia telah dimulai sejak jaman kolonial Belanda dan sampai saat ini telah dapat mengairi lahan persawahan kurang lebih 7,2 juta ha. Tetapi seiring perjalanan waktu, sistem irigasi tersebut mulai terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut telah mencapai luas 3,81 juta ha (52,9%). Kerusakan terjadi karena terlewatnya umur layanan, gangguan alam, sistem pengelolaan yang belum optimal, dan lemahnya sistem rehabilitasi serta operasi pemeliharaan (OP) terhadap infrastruktur irigasi. Bila dibiarkan terus menerus akan sangat berdampak pada ketahanan pangan nasional. Selain itu sistem pengelolaan irigasi sekarang dirasakan kurang memadai dan tidak sesuai dengan pergeseran paradigma modern, juga adanya isu perubahan iklim dan pemanasan global perlu pengelolaan irigasi yang lebih efektif dan efisien. Maka daripada itu, modernisasi irigasi merupakan upaya untuk mewujudkan sistem pengelolaan irigasi partisipatif yang berorientasi pada pemenuhan tingkat layanan yang efektif dan efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Namun modernisasi irigasi tidak dapat langsung diterapkan ke semua daerah irigasi, sehingga harus diketahui terlebih dahulu tingkat kesiapan suatu daerah irigasi dalam melaksanakan modernisasi irigasi tersebut. Untuk menilai kesiapan modernisasi pada suatu daerah irigasi menggunakan analisis Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi (IKMI). Dalam penilaian IKMI menggunakan variabel lima pilar modernisasi irigasi yaitu: ketersediaan air, prasarana irigasi, institusi pengelola, sistem pengelolaan dan sumberdaya manusia (SDM). Kekompleksitasan data survei dan alat bantu hanya menggunakan Microsoft Excel maka muncul masalah saat pendistribusian hasil pengolahan data ke pihak lain yaitu hasil pengolahan data berubah tanpa disengaja. Oleh karena itu, tim mengundang penulis untuk menganalisis kebutuhan-kebutuhan dan merancang sebuah sistem yang dapat mengelola data survei tersebut, sehingga kedepan data yang didapat dan hasil yang diperoleh dari hasil tersebut dapat dilaporkan secara baik dan tidak ada informasi yang rusak. Dari hasil analisis yang penulis peroleh maka penulis merancang sebuah sistem aplikasi berbasis web “Pengelola Data IKMI”. Basis web dipilih karena kemudahannya dalam pendistribusian sistem aplikasi dan saat instalasi, selain itu untuk penggunaan multiuser yang diakses secara bersama-sama lebih mudah karena hanya membutuhkan browser dan jaringan lokal untuk mengakses sistem tersebut. Dari sistem tersebut tim hanya perlu memasukkan data survei irigasi dan sistem secara otomatis memproses yang menghasilkan nilai lima pilar IKMI.

Actions (login required)

View Item