REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM MOXIE

Swasti, Raina Widita (2022) REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM MOXIE. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (795kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (559kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (672kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (68kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB)
	Text (PUBLIKASI) Publikasi 18.96.0725 Raina Widita Swasti.pdf Restricted to Repository staff only Download (680kB)

Abstract

Ketimpangan gender yang berimbas kepada perempuan menimbulkan stereotip negatif terhadap perempuan yang sering dilihat dari sisi seksualnya saja. Perempuan dianggap sebagai manusia yang menduduki posisi kelas dua yang setiap perilakunya selalu dibatasi. Ketidakadilan berdasarkan gender inilah yang melahirkan feminisme di masyarakat. Feminisme merupakan gerakan untuk menuntut kesetaraan hak yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan di berbagai bidang, baik bidang politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Mengenai permasalahan tersebut, film Moxie merupakan film yang mengangkat isu feminisme di dalam ceritanya. Untuk menjawab tujuan penelitian yang ingin mendeskripsikan representasi feminisme dalam film Moxie, penggunaan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan pemikiran representasi Stuart Hall dan feminisme pada film menjadi pijakan teori dalam penelitian ini. Representasi feminisme dalam film Moxie dibedah menggunakan metode analisis semiotika Ferdinand De Saussure yang memahami kehidupan sosial melalui penanda, petanda dan tanda. Dengan teori dan metode tersebut, hasil penelitian ini mendeskripsikan representasi feminisme liberal yang digambarkan dengan keberanian seorang perempuan yang berani melawan patriarki di sekolahnya, berani menuntut kesetaraan hak, berani memperjuangkan keadilan atas pemerkosaan yang menimpa temannya, perempuan yang mampu menyeimbangkan pikiran rasional dan emosionalnya, perempuan yang mampu menjadi pemimpin bertanggung jawab, dan diperkuat dengan adanya aksi women support women. Film yang berperan penting dalam proses edukasi diharapkan terus berkembang dan melahirkan karya-karya mengenai isu feminisme yang belum banyak dibahas seperti, feminisme ekofeminisme, feminisme postmodern dan lain sebagainya.

Actions (login required)

View Item