Endarwati, Nur Billaah (2022) REPRESENTASI BUDAYA BUGIS MAKASSAR DALAM FILM (ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM "TARUNG SARUNG"). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf Download (806kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (431kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (907kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (424kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (90kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA - LAMPIRAN)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (373kB) |
|
Text (PUBLIKASI)
Publikasi-18.96.0444-Nur Billaah Endarwati - Nur Billaah Endarwati.pdf Restricted to Repository staff only Download (618kB) |
Abstract
Budaya menjadi warisan leluhur yang telah ada sejak zaman kerajaan, namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan pendidikan, keberadaannya mulai ditinggalkan. Mengenai itu, film Tarung Sarung mengangkat isu kehidupan sosial budaya dalam negeri agar tidak hilang tergerus oleh waktu. Di kalangan masyarakat Bugis, khususnya Sulawesi Selatan sendiri tarung sarung merupakan tradisi yang telah melekat dan terbilang ekstrim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi nilai budaya Bugis Makassar yang terdapat pada film Tarung Sarung. Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pemikiran Stuart Hall tentang representasi, identitas sosial dan identitas kultural sebagai pijakan analisis. Representasi nilai budaya Bugis Makassar ini dibedah menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce yang membagi tanda menjadi trikotomi pertama, kedua, dan ketiga untuk mengetahui relasi antara representamen dengan objek yang menjadi interpretan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya nilai-nilai budaya Bugis Makassar yang kental tergambar dalam film Tarung Sarung terdapat pada identitas kultural (1) sigajang laleng lipa, (2) uang panai, (3) tarian paraga’, (4) mappalette bola, (5) kue barongko pisang. Identitas kultural menimbulkan identitas sosial yang melahirkan tindakan masyarakat yang sama berupa sikap sipakalebbi menjadi bagian dari kesopan santunan, keyakinan, nilai siri, gotong royong bagian dari solidaritas sosial, dan adanya emosional berupa amarah, senang serta empati. Dominan penggambaran orang Bugis Makassar sebagai sosok pemberani yang menjadikan nilai siri sebagai prinsip dasar tertanam dalam jiwa. Nilai-nilai budaya menjadi situs bersejarah yang eksistensinya masih dipertahankan hingga saat ini. Keberadaan budaya memiliki ciri khas dan makna masing-masing tergantung perannya berkembang di daerah tersebut. Nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan objek bersejarah harus tetap dilestarikan karena merupakan aset budaya yang tak ternilai sebagai identitas kultural, dan aktivitas perilaku masyarakat sebagai identitas sosialnya. Film menjadi peran penting untuk melahirkan konstruksi ragam budaya sebagai pengingat dan pemertahan nilai budaya lokal.
Item Type: | Thesis (S1 - Sarjana) | ||
---|---|---|---|
Contributor: |
|
||
Uncontrolled Keywords: | Nilai budaya, Film Tarung Sarung, Budaya Bugis, Identitas Sosial | ||
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi | ||
Divisions: | Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi | ||
Depositing User: | RC Universitas AMIKOM Yogyakarta | ||
Date Deposited: | 01 Jul 2022 07:38 | ||
Last Modified: | 05 Aug 2023 03:18 | ||
URI: | http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/3421 |
Actions (login required)
View Item |