Yusuf, Naufal Dani (2025) ANALISIS PERFORMA LATENSI KOMUNIKASI JARAK JAUH MODEL SCILAB LONG TERM EVOLUTION ORBITAL ANGULAR MOMENTUM. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.
![]() |
Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf Download (943kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (179kB) |
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (920kB) |
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) |
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (481kB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (75kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
![]() |
Archive (SOURCE CODE)
Sourcecode - 19.11.3001.zip Restricted to Repository staff only Download (3kB) |
![]() |
Text (PUBLIKASI)
Publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (842kB) |
Abstract
Adopsi teknologi 5G secara global sebagai pengganti 4G menekankan pentingnya strategi infrastruktur mobile, terutama dalam mengatasi tantangan seperti network slicing untuk memastikan Quality of Service (QoS) yang optimal bagi berbagai kelas pelanggan. Salah satu isu penting dalam network slicing adalah kuantifikasi performa latensi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan data antara dua titik. Latensi yang tinggi dapat memengaruhi pengalaman pengguna pada aplikasi seperti game online, video conference, dan streaming video akibat jitter dan delay dalam transmisi data. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengukuran performa jaringan dengan mengevaluasi latensi pada jarak transmisi maksimum. Penelitian ini berfokus pada pemodelan dan simulasi transmisi data pada jaringan Long Term Evolution (LTE) menggunakan Scilab. Modulasi Orbital Angular Momentum (OAM), yang dikenal tahan terhadap derau dan interferensi, diterapkan untuk transmisi jarak jauh. Penelitian ini menganalisis performa latensi transmisi berbasis OAM untuk berbagai volume data dan jarak transmisi. Analisis menunjukkan bahwa metode F-OAM memiliki BER lebih rendah dibandingkan metode OAM. Rata-rata BER F-OAM pada jarak 1575 km adalah 3.486818, sedangkan metode OAM pada jarak 5016 km mencatat BER lebih tinggi sebesar 6.314013. Selain itu, pada jarak 1575 km, latensi jaringan meningkat seiring bertambahnya ukuran paket data. Percobaan pertama menunjukkan latensi antara 0,0222 detik hingga 0,0940 detik, sementara percobaan kedua mencatat latensi lebih tinggi, berkisar antara 0,0485 detik hingga 0,1655 detik. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran paket, semakin tinggi latensi yang terjadi.
Item Type: | Thesis (S1 - Sarjana) | ||
---|---|---|---|
Contributor: |
|
||
Uncontrolled Keywords: | OAM-IM, Latency, BER | ||
Subjects: | 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 003 Sistem-sistem 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 004 Pemrosesan data dan ilmu komputer |
||
Divisions: | Fakultas Ilmu Komputer > Informatika | ||
Depositing User: | RC Universitas AMIKOM Yogyakarta | ||
Date Deposited: | 14 Jul 2025 04:41 | ||
Last Modified: | 15 Jul 2025 04:53 | ||
URI: | http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/30100 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |