Pradatama, Marserio Julian (2024) DIFUSI INOVASI DALAM PENANGANAN KRISIS SAMPAH MELALUI SENI WAYANG DAUR (Studi pada komunitas Wayang Merdeka Yogyakarta). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf Download (848kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (327kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (93kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB) |
|
Text (PUBLIKASI)
Publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (499kB) |
Abstract
Penanganan krisis sampah menjadi tantangan yang memerlukan inovasi dalam pendekatan pengelolaannya. Salah satu pendekatan yang inovatif adalah memanfaatkan seni tradisional seperti wayang daur untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis bagaimana difusi inovasi dalam penanganan krisis sampah melalui seni wayang daur terjadi, dengan fokus pada komunitas Wayang Merdeka di Yogyakarta. Teori difusi inovasi oleh Everett Rogers menjadi kerangka teoretis untuk memahami proses difusi inovasi dalam konteks ini. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan analisis konten terhadap pertunjukan wayang daur serta respons masyarakat terhadapnya. Temuan menunjukkan bahwa wayang daur bukan hanya sebagai sarana penyampaian pesan lingkungan, tetapi juga sebagai medium untuk membangun kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam upaya penanganan sampah dan mengganti wayang kulit yang telalu rumit dan lama prosesnya. Tahapan difusi inovasi pertama pengetahuannya adalah workshop rutin yang diadakan Wayang Merdeka, kedua persuasinya bersosialisasi kepada masyarakat dan mengadakan workshop kepada masyarakat agar masyarakat paham dan sadar tentang eksistensi wayang serta melestarikan lingkungan,ketiga adalah keputusannya masyarakat menerima program Wayang Merdeka karena memiliki kegiatan positif seperti anak-anak tidak bermain gawai, ke-empat pelaksanaannya masyarakat mulai mengetahui workshop Wayang Merdeka, anak-anak mengetahui sampah sederhana yang dapat dibuat karya seni wayang, dan terakhir konfirmasinya masih belum efisien untuk menanggulangi sampah karena beberapa hambatan. Komunitas Wayang Merdeka menggunakan workshop dan media sosial Instagram sebagai saluran utama untuk menyebarkan inovasi ini. Namun, terdapat tantangan seperti permintaan persenan oleh pemerintah dan kesibukan anggota komunitas yang mempengaruhi efektivitas difusi inovasi. Meskipun demikian, komunitas Wayang Merdeka terus berupaya untuk mengatasi tantangan tersebut dan memperkuat difusi inovasi mereka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa difusi inovasi dalam komunitas Wayang Merdeka masih dalam tahap perkembangan karena target wayang merdeka masih anak-anak belum paham sepenuhnya tentang pentingnya jaga lingkungan oleh karena itu membutuhkan waktu lebih, dan hasil konkret mungkin baru terlihat dalam jangka waktu yang lebih panjang. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana seni tradisional dapat dijadikan alat untuk mengatasi tantangan lingkungan seperti krisis sampah, serta kompleksitas dan dinamika difusi inovasi dalam konteks komunitas lokal.
Item Type: | Thesis (S1 - Sarjana) | ||
---|---|---|---|
Contributor: |
|
||
Uncontrolled Keywords: | Difusi Inovasi, Komunitas Wayang Merdeka, Sampah daur ulang, Krisis Sampah | ||
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi | ||
Divisions: | Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi | ||
Depositing User: | RC Universitas AMIKOM Yogyakarta | ||
Date Deposited: | 08 Nov 2024 01:38 | ||
Last Modified: | 08 Nov 2024 01:38 | ||
URI: | http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/27887 |
Actions (login required)
View Item |