{SKEMA FILMMAKER FILM DOKUMENTER} MANAJEMEN PRODUKSI FILM DOKUMENTER “TURONGGO SETO: JEJAK PRAJURIT PERANG LEMBAH SELO” DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL

Setyawati, Yeni (2023) {SKEMA FILMMAKER FILM DOKUMENTER} MANAJEMEN PRODUKSI FILM DOKUMENTER “TURONGGO SETO: JEJAK PRAJURIT PERANG LEMBAH SELO” DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

[img] Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf

Download (711kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (293kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (465kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (268kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (123kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (Publikasi)
SKEMA FILMMAKER FILM DOKUMENTER Publikasi - Yeni Setyawati.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (489kB)

Abstract

Manajemen produksi film adalah proses pengkaryaan film dengan tujuan atau visi yang telah ditetapkan. Proses produksi film berlangsung empat tahapan yaitu, praproduksi, produksi, pasca produksi, dan distribusi. Penulis berperan sebagai produser yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan pada manajemen produksi sehingga film dapat terpublikasikan. Fungsi manajemen organisasi aliran klasik Henry Fayol (1841 – 1925) diantaranya, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling). Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan karya film dokumenter dengan mengimplementasikan manajemen produksi, sehingga film dokumenter “Turonggo Seto: Jejak Prajurit Perang Lembah Selo” dapat menjadi salah satu media pelestarian budaya lokal. Turonggo Seto Boyolali (TSB) Mardi Utomo merupakan sanggar seni tari tradisional yang berada di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Ditengah perkembangan teknologi dan informasi, kelompok seni Turonggo Seto berjuang mempertahankan eksistensi dengan cara memperbarui dan melakukan kreasi pada tarian supaya mampu bersaing dengan pasar pertunjukan tari tradisional. Oleh karena itu, film dokumenter ini menggunakan gaya ekspository untuk mengeksplorasi potensi tari, sejarah, adat istiadat dan perjalanan pementasan melalui narasi wawancara dan visualisasi perjalanan sangar seni Turonggo Seto menuju panggung pementasan yang kental akan tradisi rakyat. Melalui karya film dokumenter dapat mengedukasi akan pentingnya melestarikan kebudayaan lokal sebagai salah satu upaya menumbuhkan rasa kecintaan pada tari tradisional.

Item Type: Thesis (S1 - Sarjana)
Contributor:
Pembimbing
Agusta, Rivga
Uncontrolled Keywords: Manajemen Produksi, Film Dokumenter, Turonggo Seto, Pelestarian Budaya Lokal
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ekonomi & Sosial > Ilmu Komunikasi
Depositing User: RC Universitas AMIKOM Yogyakarta
Date Deposited: 09 Jan 2024 01:26
Last Modified: 03 May 2024 01:46
URI: http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/23460

Actions (login required)

View Item View Item