Hidayat, Fahrezi Adhiyatma (2023) ANALISIS DAN PEMODELAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI SEKITAR BANDARA YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (YIA) TAHUN 2014 – 2021. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf Download (835kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Naskah Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
|
Text (PUBLIKASI)
Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (877kB) |
Abstract
Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan suatu bentuk penggunaan lahan ke bentuk penggunaan lahan yang lain yang disebabkan oleh adanya perkembangan dalam kehidupan manusia. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mengetahui perubahan penggunaan lahan di daerah sekitar Yogyakarta International Airport dalam kurun waktu 2014 – 2021, 2) mengetahui prediksi perubahan penggunaan lahan tahun 2027. Penelitian tentang perubahan penggunaan lahan disekitar bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menggunakan metode penelitian analisis kualitatif dengan membandingkan 2 peta yang kemudian dilakukan overlay dan pada proyeksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2027 dilakukan dengan menggunakan celluler automata yang kemudian dilakukan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode klasifikasi supervised atau klasifikasi terbimbing yang dibagi menjadi 7 jenis penggunaan lahan yaitu lahan terbangun, lahan terbuka, sawah, tubuh air, vegetasi kerapatan rendah, vegetasi kerapatan sedang, dan vegetasi kerapatan tinggi. Penelitian ini mengambil 3 lokasi penelitian yaitu desa temon, desa kokap, dan desa wates. Adanya pembangunan bandara Yogyakarta International Airport tidak hanya memengaruhi penggunaan lahan Kecamatan Temon, tetapi juga Kecamatan Kokap dan Kecamatan Wates. Dalam kurun waktu 2014-2018, terjadi peningkatan perubahan penggunaan lahan dari sawah menjadi lahan terbuka seluas 308 hektar di Kecamatan Temon. Sedangkan, dari tahun 2018 hingga 2021, kecamatan tersebut mengalami perubahan penggunaan lahan yang mencakup lahan terbuka, sawah, vegetasi kerapatan rendah, dan vegetasi kerapatan sedang menjadi lahan terbangun sebesar 292 hektar. Pada Kecamatan Kokap, pembangunan bandara Yogyakarta International Airport mengakibatkan perubahan penggunaan lahan dari vegetasi kerapatan rendah menjadi lahan terbangun seluas 2 hektar pada tahun 2014-2018, dan pada tahun 2018-2021, terjadi perubahan penggunaan lahan dari vegetasi kerapatan rendah dan vegetasi kerapatan tinggi menjadi lahan terbangun seluas 45 hektar. Pada Kecamatan Wates, pembangunan bandara Yogyakarta International Airport mengakibatkan perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan terbangun seluas 35 hektar pada tahun 2014-2018, dan pada tahun 2018 - 2021, Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan suatu bentuk penggunaan lahan ke bentuk penggunaan lahan yang lain yang disebabkan oleh adanya perkembangan dalam kehidupan manusia. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mengetahui perubahan penggunaan lahan di daerah sekitar Yogyakarta International Airport dalam kurun waktu 2014 – 2021, 2) mengetahui prediksi perubahan penggunaan lahan tahun 2027. Penelitian tentang perubahan penggunaan lahan disekitar bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menggunakan metode penelitian analisis kualitatif dengan membandingkan 2 peta yang kemudian dilakukan overlay dan pada proyeksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2027 dilakukan dengan menggunakan celluler automata yang kemudian dilakukan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode klasifikasi supervised atau klasifikasi terbimbing yang dibagi menjadi 7 jenis penggunaan lahan yaitu lahan terbangun, lahan terbuka, sawah, tubuh air, vegetasi kerapatan rendah, vegetasi kerapatan sedang, dan vegetasi kerapatan tinggi. Penelitian ini mengambil 3 lokasi penelitian yaitu desa temon, desa kokap, dan desa wates. Adanya pembangunan bandara Yogyakarta International Airport tidak hanya memengaruhi penggunaan lahan Kecamatan Temon, tetapi juga Kecamatan Kokap dan Kecamatan Wates. Dalam kurun waktu 2014-2018, terjadi peningkatan perubahan penggunaan lahan dari sawah menjadi lahan terbuka seluas 308 hektar di Kecamatan Temon. Sedangkan, dari tahun 2018 hingga 2021, kecamatan tersebut mengalami perubahan penggunaan lahan yang mencakup lahan terbuka, sawah, vegetasi kerapatan rendah, dan vegetasi kerapatan sedang menjadi lahan terbangun sebesar 292 hektar. Pada Kecamatan Kokap, pembangunan bandara Yogyakarta International Airport mengakibatkan perubahan penggunaan lahan dari vegetasi kerapatan rendah menjadi lahan terbangun seluas 2 hektar pada tahun 2014-2018, dan pada tahun 2018-2021, terjadi perubahan penggunaan lahan dari vegetasi kerapatan rendah dan vegetasi kerapatan tinggi menjadi lahan terbangun seluas 45 hektar. Pada Kecamatan Wates, pembangunan bandara Yogyakarta International Airport mengakibatkan perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan terbangun seluas 35 hektar pada tahun 2014-2018, dan pada tahun 2018 - 2021, terjadi perubahan penggunaan lahan vegetasi kerapatan tinggi, vegetasi kerapatan sedang, vegetasi kerapatan rendah, dan lahan terbuka menjadi lahan terbangun sebesar 118 hektar. Pada pemodelan perubahan penggunaan lahan yang dilakukan pada Kecamatan Temon, Kecamatan Kokap, dan Kecamatan Wates pada tahun 2027 menunjukan bahwa Kecamatan Temon mengalami perubahan penggunaan lahan vegetasi kerapatan tinggi menjadi lahan terbangun sebesar 6 hektar hal ini terjadi karena adanya perluasan pembangunan infrastruktur bandara yogyakarta international aiport yang berada pada desa glagah dan desa palihan sehingga perkembangan perubahan penggunaan lahan menjadi lahan terbangun yang berada pada Kecamatan Temon ini mengarah kepada wilayah di sekitar bandara Yogyakarta International Airport. Pada pemodelan perubahan penggunaan lahan Kecamatan Kokap, Kecamatan Kokap mengalami perubahan penggunaan lahan vegetasi kerapatan rendah menjadi lahan terbangun, lahan terbuka, sawah, tubuh air, vegetasi kerapatan sedang dan vegetasi kerapatan tinggi sebesar 130 hektar yang berada pada desa hargomulyo. Hal ini terjadi dikarenakan desa hargomulyo memiliki topografi dataran dan memiliki kemiringan lereng yang landai sehingga mendorong masyarakat untuk membuka lahan sawah dan membangun wilayah permukiman pada desa tersebut. Selain itu, desa hargomulyo ini memiliki potensi perubahan penggunaan lahan yang besar dikarenakan wilayah desa hargomulyo ini terdapat beberapa fasilitas – fasilitas dalam menunjang kehidupan sehari – hari sehingga aksesibilitas pada desa hargomulyo ini menjadi sangat mudah. Sedangkan pada pemodelan perubahan penggunaan lahan Kecamatan Wates, perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan terbangun berada pada desa wates sebesar 3 hektar. Hal ini terjadi dikarenakan pada desa wates ini terdapat jalan nasional yang merupakan pusat industri dan perdagangan di Kecamatan Wates sehingga dapat diprediksi bahwa perubahan penggunaan lahan dari non-terbangun menjadi lahan terbangun pada desa wates ini akan mengalami peningkatan pada setiap tahunnya.
Item Type: | Thesis (S1 - Sarjana) | ||
---|---|---|---|
Contributor: |
|
||
Uncontrolled Keywords: | Perubahan Penggunaan Lahan, Yogyakarta International Aiport | ||
Subjects: | 900 – Sejarah dan Geografi > 910 Geografi dan perjalanan > 910 Geografi dan perjalanan | ||
Divisions: | Fakultas Sains & Teknologi > Geografi | ||
Depositing User: | RC Universitas AMIKOM Yogyakarta | ||
Date Deposited: | 31 Oct 2023 01:38 | ||
Last Modified: | 31 Oct 2023 01:38 | ||
URI: | http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/22242 |
Actions (login required)
View Item |