VISUALISASI ARSITEKTUR MOVIE SET DESIGN DENGAN SUASANA RETRO BERDASARKAN INTERPRETASI NOVEL THE GOOD SON KARYA JEONG YOU JEONG

Mahardika, Indra Gemelli (2023) VISUALISASI ARSITEKTUR MOVIE SET DESIGN DENGAN SUASANA RETRO BERDASARKAN INTERPRETASI NOVEL THE GOOD SON KARYA JEONG YOU JEONG. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER.pdf Download (1MB)
	Text (SKRIPSI) Naskah Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (PUBLIKASI) Publikasi 19.84.0181 Indra Gemelli Mahardika.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Cerita berlatar belakang pada abad ke 20 (20th century) pada tahun 2000. Saat mengerjakan perancangan set desain. Reaserch sangatlah membantu sebelum mencapai ke proses pembangunan. Dalam research ini, perancang menggunakan penelitian sekunder, dimana mengumpulkan semua data-data terkait yang akan diperoleh dari internet atau sumber-sumber sekunder lainnya. Terdapat beberapa jenis riset yang dapat digunakan yaitu; Historical elements, cultural elements, art books, history books, field observation, interview, dan internet research. Konsep gaya retro merupakan gaya yang secara sengaja ditiru dari gaya hidup, tren, atau bentuk seni dari sejarah masa lalu, baik itu dalam musik, fashion, maupun tingkah laku. Tahapan interpretasi teks mengembangkan kemampuan untuk mengekstrak dan mengekspresikan makna/maksud dari pengalaman manusia dan budaya. Dekorasi dan furniture yang membuat suasana cerita yang dapat dipercaya. Props merupakan furniture yang berhubungan langsung dengan seorang aktor. Jika tidak berhubungan langsung, maka itu bisa disebut sebagai dekorasi. Mood adalah keadaan pikiran atau perasaan sementara. Tone adalah suara musik atau vokal dengan mengacu pada nada, kualitas, dan kekuatannya. Dalam perancangan ini suasana yang digunakan untuk menciptakan perasaan misteri, kecurigaan, dan kegelapan yang menjadi fokus pada set. Mengkomunikasikan karakter secara visual menginterpretasikan kepribadian karakter melalui dekorasi set. Mengkomunikasikan tema dapat diterapkan dengan dua cara: secara auditori dan visual. Contoh tema dapat dianalisis berdasarkan periode atau dekade pembuatan cerita. Dengan kesimpulan beberapa alasan untuk membuat atau menggunakan set desai dibandingkan menggunakan lokasi yang nyata adalah biaya anggaran, waktu, kebutuhan untuk menyesuaikan dengan lingkungan, serta lokasi yang diinginkan sudah tidak ada di dunia nyata.

Actions (login required)

View Item