Lituhayu, Anindya Thalita (2021) GENDER DALAM FILM WEDOK (Analisis Ketidaksetaraan Gender melalui Pespektif Roland Barthes). S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Text (COVER-ABSTRAK)
COVER.pdf Download (674kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (469kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (714kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Download (150kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
|
Text (PUBLIKASI)
Publikasi-17.96.0166-Anindya Thalita Lituhayu - Anindya Thalita Lituhayu.pdf Restricted to Repository staff only Download (579kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji fenomena ketidaksetaraan gender berdasarkan perspektif Roland Barthes pada film Wedok karya Lanang Production yang disutradarai oleh Nanda Tri Surendra. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, menjelaskan mengenai ketidaksetaraan gender dalam tataran pemaknaan denotasi dan konotasi pada film Wedok, kedua, menjelaskan mengenai pembacaan tiga kode semiotika yaitu Kode Hermeneutika, Kode Simbolik, dan Kode Kultural pada ketidaksetaraan gender dalam film Wedok. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis dan menggunakan teori semiotika dari Roland Barthes yang meliputi analisis tanda dan petanda dalam pemaknaan denotasi, konotasi, dan kode-kode semiotika (Kode Hermeneutika, Kode Simbolik, Kode Kultural). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa film Wedok berdurasi 8 menit 10 detik yang telah diunggah ke dalam platform Youtube. Hasil analisis data disajikan dengan metode kualitatif. Hasil dari penelitian terkait ketidaksetaraan gender dalam film Wedok ini ditemukan sembilan cuplikan yang dikaji menggunakan analisis pemaknaan denotasi dan konotasi. Pada pemaknaan denotasi menjelaskan mengenai seorang perempuan yang hidup dalam budaya patriaki tanpa bisa merasakan sekolah, sedangkan makna konotasi menjelaskan makna perjuangan seorang perempuan agar dapat bebas dari budaya patriarki melalui pendidikan. Pada pembacaan tiga kode semiotika ini ditemukan tujuh cuplikan dalam kode Hermeneutika yang menjelaskan kegigihan perempuan dalam memperjuangkan emansipasi melalui pendidikan. Pada kode Simbolik terdapat dua cuplikan yang menjelaskan mengenai simbol dalam busana Jawa dan sapaan bagi perempuan. Pada kode Kultural terdapat empat cuplikan yang menjelaskan adat/kebudayaan masyarakat Jawa menyangkut ketidaksetaraan gender bagi perempuan.
Item Type: | Thesis (S1 - Sarjana) | ||
---|---|---|---|
Contributor: |
|
||
Uncontrolled Keywords: | Ketidaksetaraan Gender, Perempuan, Film Wedok | ||
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302.2 Ilmu Komunikasi | ||
Divisions: | Fakultas Ekonomi & Sosial > Akuntansi | ||
Depositing User: | RC Universitas AMIKOM Yogyakarta | ||
Date Deposited: | 14 Jun 2022 04:20 | ||
Last Modified: | 11 Aug 2023 01:47 | ||
URI: | http://eprints.amikom.ac.id/id/eprint/1031 |
Actions (login required)
View Item |